Threadlike String
5 April 2017
Jadi saat ini aku putuskan untuk menulis. Di masa yang lalu, saat aku hidup di dunia yang seperti mimpi, manusia -sebagaimana kita memberi nama untuk mereka- memiliki dunia yang penuh harapan. Dan dunia dipenuhi oleh manusia yang (sama sekali) tak bisa diharapkan. Saat itu aku yakin aku kebingungan. Seorang teman berkata padaku ia akan tumbuh dewasa, memiliki pekerjaan, menikah dan bahagia. Seseorang yang lain berkata ia akan bahagia, menikah, memiliki pekerjaan, lalu dewasa.
Sesederhana itu. Seperti kau bernafas. Seperti aku melihat.
Tapi sayangnya semua orang hanya akan bahagia jika setiap pilihan dapat dikenang dengan mengetahui kepada siapa kenyataan berpunya. Lain lagi tentang mengingat, yang dulunya suram dan sekarang hitam, menjadi kita yang bahkan tak punya tempat dalam setiap memori yang tersimpan, karena kau dan aku bukanlah seluruh tubuh ini: jejak yang berpijak melalui waktu.
Di kedalaman perjumpaan, sejauh kau mengenang, seluas aku bergerak, kita selalu hidup diluar nama nama.