From a Lad

6 September 2014


Mulut. ketika mendemostrasikan kehampaan seperti sebuah mesin ketik yang menyimpan tuts yang hilang. Mata. mikrofon yang mencium pemikiran mengulur waktu untuk menyanyikan penyesalan. Mata dan Mulut bertukar tempat. mengharap apa yang terjadi terkubur pada identitas yang tidak pernah dikenal. berharap seperti harap yang mengelabui harap yang lain.

“Sadarkah mereka sedang tidak mengerti bagaimana membentuk toleransi?

Di ruang yang pengap. duduk berlama-lama di dalam sebuah kipas angin. berpadu dengan memikirkan dan membenci. akhirnya mengenang dan tidak bisa melupakan. hidup dengan menjiwai suara pat robitaille. apapun itu, pat bukan pet atau put - as put your hassle in a catastrophe? - kita menjadi manusia dan setengah ketiadaan. mendambakan kedamaian dan kemunafikan. menjelma keegoisan untuk menjadi sosok yang seutuhnya.

Jalan tak berbentur dengan kemungkinan kemungkinan yang saling meniadakan. aku tak bisa menghargai hidup yang berputar di sebuah mesin hujan untuk mengikuti dataran kosong dan hidup selamanya ketika waktu selesai dengan abad yang lain.